Jumat, 18 November 2011

PROGRAM DIRI

                                               

        Manusia adalah makhluk yang selalu menginginkan keberhasilan dalam hidupnya .tetapi mereka terkadang malas untuk melakukan hal dapat menjadikan hidup mereka sukses . ada sebagian dari mereka melakukan hal yang tidak jujur untuk mencapai tujuannya dan ada pula orang yang mengerjakan sesuatu dengan jujur . pada dasarnya hal tersebut sudah menjadi kebiasaan di negara Indonesia yang tercinta ini. Oleh sebab itu dalam paper ini akan diungkapkan bagaimana kita memprogram diri agar menjadi manusia yang sukses ( dengan kata lain menggunakan cara yang baik tanpa korupsi , berbohong dan merugikan orang lain .
        Program diri merupakan hal sudah di lupakan oleh orang banyak . karena mereka menganggap bahwa hidup itu kita jalani saja tanpa harus ada visi misi yang harus di selesaikan . akbibatnya , dalam kehidupan mereka tidak memiliki tujuan pasti dan mereka pun akhirnya menjadi sampah masyarakat dan membebani orang lain dan mengganggu orang yang di sekitarnya. Padahal dalam hidup harus ada tujuan hidup , apa yang harus di kerjakan pada hari ini dan masa depan , dan bagaimana kita menyelesaikan masalah tersebut ? itu merupakan hal yang sudah dilupakan oleh bangsa ini. Akibatnya banyak sekali orang baik pemimpin dan masyarakatnya melupakan kewajibannya. Sehingga kemiskinan dan ketidak sejahteraan hampir terdapat di seluruh wilayah NKRI
Program diri haruslah ditanam sejak dini, untuk menjadikan anak yang berguna bagi bangsa dan negaranya . karena dengan mengetahui program diri yang akan di jelaskan pada paper ini , anak-anak sampai orang tua akan sadar terhadap perbuatan mereka yang menurut mereka sia sisa atau kurang di butuhkan dalam menyelesaikan tanggung jawabnya sesuai dengan statusnya ,contohnya sebagai murid, guru, polisi dan lain lain
Bagaimana kita dapat memprogram diri kita? Sedangkan kita sendiri tidak mau mngubah sikap kita menjadi lebih baik dan tidak berpikiran positif. Dalam paper ini akan di jelaskan pula bagaimana kita melakukan program diri untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,sejahtera

PENGERTIAN PROGRAM DIRI
       Menurut saya program diri adalah suatu bentuk perilaku yang menggunakan pikirannya yang positif dalam melakukan suatu hal dengan kegiatan yang sudah direncanakan secara teratur dan tersusun ,sehingga dapat mencapai tujuannya dan memenuhi kewajibannya. Program diri merupakan hal yang sudah di pelajari sejak kecil secara tidak langsung, dari seorang ibu terhadap anaknya dalam mendidiknya. Anak yang diajari oleh ibunya bagamana bersosialisasi, mengerajakan tugasnya, mengatur jadwalnya untuk memenuhi kebutuhannya sebagai anak atau pelajar. Sehingga anak tersebut akan terbiasa oleh keisiplinan yang sudah diterapkan ibunya dalam mencapai tujuannya dan anak tersebut akan berprestasi jika hal tersebut bertahanan hingga ia dewasa.
KEUNTUNGAN ORANG YANG MEMPROGRAM DIRINYA
Banyak sekali pebedaan yang nyata anara seseorang yang memprogram dirinya dengan orang yang acuh terhadap program diri :

1. Orang yang memprogram dirinya akan berpikir ke depan atas tujuan hidupnya sedangkan orang yang tidak berprogram diri mereka hanya akan menjalankan hidup mereka tanpa tujuan pasti dan tidak fokus terhadap visi misinya.

2. Orang yang memprogram dirinya akan berpikiran positif dalam meghadapi masalahnya , dan optimis dalam menyelesaikannya sedangkan orang yang tidak memprogram dirinya mereka akan cenderung menghindar dari masalah dan tidak mau tahu cara menyelesaikan masalah serta pesimis terhadapnya

3. Orang yang memprogram dirinya akan memiliki semangat dalam melaksankan tugas dan kewajibannya sedangkan orang yang tidak memprogram diri mereka menjalankan tugasnya sebagai beban yang berat dan malas untuk diselesaikan

4. Orang yang memprogram dirinya akan tidak putus asa jika dia gagal dalam tugasnya sedangkan orang yang tidak mengembangkan diri mereka akan berptus asa dalam menjalankan tugasnya

5. Orang yang memprogram diri akan selalu hati hati dalam melakukan tugasnya sedangkan orang yang tidak memprogram diri akan mengerjakan sesuatu tidak dengan serius

Masih banyak lagi manfaat dari memprogram diri yang belum disebutkan ,karena memiliki manfaat yang besar .bahkan apabila kita ,semua memprogram diri maka akan berkemungkinan besar negara Indonesia hidup sejahtera dan masalah ekonomi, politik, dll teratasi dengan baik.

CARA MEMPROGRAM DIRI

Cara memprogram diri dengan baik yaitu :
1. Mengubah pola pikir
2. Berpikiran positif
3. Disiplin
4. Visioner
5. Mengembangkan diri

MEGUBAH POLA PIKIR
Untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan biasanya harus seuai dengan pola pikir dan alam bawah sadar kita .tanpa ada perubahan pola pikir yang mendalam maka sulit bagi seseorang untuk memprogram dirinya menjadi lebih baik. Di karenakan dengan mengubah pola pikirnya yang lebih dewasa dan bijak seseorang akan mudah merubah kemauannya dalam menjalankan tugasnya dan kewajibannya dengan senang hati , dan mereka juga harus mengubah oikiran alam bawah sadarnya menjadi sesuatu tujuan yang  ingin mereka capai.
            Contohnya : A berencana akan mengerjakan tugasnya yang sudah di jadwalkan untuk hari esok ,tiba tiba B mengajak A untuk pergi jalan jalan dengan alasan refresing esok harinya, dan A akhirnya ikut dengan B karena malas mengerjakan tugasnya
Dari contoh di atas sudah jelas A tidak memiliki pola pikir yang baik mengenai tugasnya karena kemalasannya . oleh sebab itu perlu mengubah pola pikirnya dengan cara lebih dewasa dalam menentukan pilihan . apakah pergi jalan jalan lebih penting dari pada mengerjakan tugas ? maka kesimpulannya tugas lah yang harus di kerjakan terlebih dahulu karena merupakan suatu kewajiban sedangkan jalan jalan dapat di kerjakan setelah mengerjakan tugas .
Dengan kata lain apabila A mengerjakan tugas terlebih dahulu maka dia telah berhasil memprogram diri.
           
BERPIKIRAN POSITIF
           
Menurut saya berpikiran positif merupakan sesuatu hal yang penting dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban. orang yang tidak berpikiran positif atau berputus asa dalam melakukan tugasnya maka orang tersebut di anggap gagal memprogram dirinya menjadi lebih baik, sehingga mereka termasuk orang yang kurang beruntung dalam menghadapi permasalahan hidupnya. dalam memprogram diri untuk menjadi lebih baik ,perlu adanya sikap optimis yang berasal dari berpikiran positif .
            Contohnya : A diberi 5 tugas oleh 5 guru dengan tugas yang berbeda-beda dengan tingkat kesulirtan yang cukup tinggi .orang yang memprogram dirinya akan percaya diri dan optimis dapat menyelesaikan tugasnya dengan cara membuat jadwal dan strategi bagaimana cara menyelesaikan tugas dengan benar dan baik. Sedangkan jika A tidak memprogram diri dia akan sulit menyelesaikan tugasnya dengan baik dan berat
Berikut merupakan cara memprogram diri yang saya ambil dari otakacau.net
           
1. Merubah GERAK
            Coba Anda praktekkan ketika bangun pagi, Anda merasa malas untuk bangun, walaupun mata masih tertutup, Anda paksakan bangun (JANGAN LUPA UNTUK S.E.N.Y.U.M. dan BERSYUKUR terlebih dahulu) dan lakukan lompat-lompat kecil selama 10-15 menit. Kira-kira setelah itu Anda akan lanjut tidur lagi? NO, Anda akan langsung ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke kantor. Alasan : karena gerak yang Anda lakukan merangsang aliran darah untuk lebih lancar mengalir ke seluruh pembuluh darah dalam tubuh dan ke otak dan membuka pori-pori tubuh untuk mengeluarkan keringat.
Gerak tubuh orang bersemangat bisa Anda bedakan dari gerak tubuh orang yang tidak bersemangat. Jadi jika Anda sedang tidak bersemangat, coba ubah gerak tubuh Anda menyerupai gerak tubuh orang yang bersemangat : berjalan cepat, kepala tidak menunduk, dada membusung, senyum. Ini akan membuat perasaan Anda dari tidak bersemangat menjadi bersemangat (lebih ceria).

 2. Merubah FOKUS
            Coba Anda lakukan hal ini ketika Anda sedang merasa negatif / bad mood : Ubah fokus kita ke hal-hal atau pengalaman-pengalaman yang menyenangkan / lucu / gembira / positif. Saya selalu membayangkan keberhasilan- keberhasilan yang telah saya capai di masa lampau dan kegembiraan- kegembiraan karena kesuksesan yang akan saya capai di masa yang akan datang jika pikiran dan perasaan saya sedang negatif. Dengan demikian, saya akan kembali terinspirasi dan termotivasi untuk kembali mengejar impian saya walaupun sempat gagal di tengah jalan.
GAMPANG-GAMPANG SUSAH untuk melakukan hal ini. Tetapi ingat, awalnya hanya dari “perasaan” dan berkembang menjadi kebiasaan. Jika kita lakukan secara konsisten hal ini, maka ini dapat menjadi kebiasaan kita dan kita akan lebih mudah untuk merubah perasaan kita.

3. Merubah SUARA INTERNAL
           
Bayangkan ketika Anda menemani anak menonton film kartun dan mendengar suara Donald Duck yang khas “wekkk…wekkk. ..wekkk.. .”. Mungkin Anda akan turut tertawa atau tersenyum.
Merubah suara interal berarti merubah suara yang bagi kita terasa tidak mengenakkan (misalkan umpatan, makian, teguran dari atasan, klien, konsumen, rekan kerja, teman, dlsbnya) menjadi suara yang terdengar lucu bagi kita.
Suara yang terasa lucu bagi kita, misalkan suara Donald Duck yang khas, suara orang berbicara gagap / terputus-putus, suara pria yang dibuat mirip wanita, ataupun suara-suara lainnya yang menurut pengalaman Anda masing-masing lucu. Dengan demikian akan merubah suasana hati menjadi lebih positif dan bersemangat kembali.

4. Merubah ARTI
            Anda mungkin pernah membaca di surat kabar bahwa tingkat pengangguran yang tinggi dan kehidupan ekonomi yang semakin sulit menyebabkan banyak orang bunuh diri.
YES, Anda yang memberi arti terhadap hidup Anda. Jika si A menganggap dirinya miskin segala-galanya, tidur di kolong jembatan, tidak punya keluarga, makan dari sisa-sisa pemberian orang, dihina orang, cacat fisik, dsbnya, kira-kira menurut Anda apakah yang akan dilakukan oleh si A? Lebih mungkin dia akan mengambil jalan pintas untuk bunuh diri.
Tetapi bandingkan dengan si B, dengan kondisi yang sama, tetapi dia memberi arti lain bagi hidupnya. “Hari-hari seperti ini sudah cukup. Saya harus mau berusaha lebih keras dan menghargai diri saya sehingga orang lain mau menghargai saya juga.” Dengan arti yang diberikan oleh si B, kemungkinan dia untuk maju akan lebih terbuka.

 5. Merubah SUASANA
            Pelatihan di alam terbuka akan membawa suasana dan hasil yang berbeda dibandingkan dengan pelatihan di dalam ruangan. Tempat dan suasana yang berbeda dari rutinitas sehari-hari bisa memberikan dampak yang berbeda.
Contoh : jika sehari-hari berada dan bekerja di kantor, maka cobalah pada hari libur untuk mencari suasana yang berbeda. Ini berguna untuk menyegarkan kembali suasana hati kita dan untuk pemulihan sel-sel tubuh (fisik) kita.

6. Merubah INPUT
            Ketika Anda bersama keluarga menonton acara televisi : BUSER, PATROLI, SERGAP, SMACK DOWN, dlsbnya, kira-kira apa komentar umum yang terlontar? “Koq, para penjahat tambah sadis ya?”, “Koq kota kita tambah ga aman ya?”, “Koq orang-orang jadi pada ga punya hati nurani ya?”. Akibatnya apa? Pikiran yang negatif mempengaruhi perasaan kita menjadi negatif.
Ubah perasaan kita menjadi positif dengan mendengarkan lagu-lagu perjuangan, motivasi : I Have A Dream – Westlife, The Power Of The Dream – Celine Dion, We Are The Champion – Queen, dlsbnya. Baca buku-buku motivasi dan pengembangan diri. Bacanya jangan `Lampu Merah melulu. Ikut seminar, klub, organisasi, kursus untuk pengembangan kepribadian dan bersosialisasi.
Dengan mengubah input yang masuk, kita memprogram ulang pikiran dan perasaan kita untuk menjadi lebih baik..
salah satu cara yang sering dan paling awal untuk bisa berpositif thinking adalah, pada saat kita berpikiran negatif terhadap sesuatu, balikan pikiran kita 360 derajat..
misal : kita melihat seseorang dengan gaya yang nyentrik. kemudian timbul dalam pikiran kita „ni orang kek gitu banget sih, norak, kalo jalan ma dia bisa malu kali yah
nah secara tidak langsung, pikiran kita sudah negatif terhadap orang itu. bagaimana cara membalikannya. ubah pikiran anda menjadi seperti ini, misal : „mhm.. ini lah gaya seseorang, mungkin dia seperti itu, karena dia nyaman, dan saya yakin hidupnya tidak ada beban ketika berpakaian seperti itu
Nah, itu lah positif. tidak menaruh sesuatu yang negatif pada pikiran kita.
Banyak hal-hal tentang kehidupan yang berhubungan dengan positif thinking, yang akhirnya membuat kita tak sadar dan lupa bahwa di dunia ini selalu terjadi timbal balik, atau lebih pada teori timbal – balik.
Disiplin sangat di butuhkan untuk memprogram diri agar dapat tepat waktu dalam menyelesaikan tugas . tanpa disiplin maka sia sia seseorang yang telah menjadwalkan tugasnya tetapi dia tidak mengerjakannya. Dan disiplin juga dapat mempertahankan komitmen yang ada dalam mengerjakan tugas sehingga tujuan kesuksesan tercapai dengan baik
VISIONER
            Visioner adalah orang yang memikirkan masa depan , dan rencana yang di buat sekarang untuk mencapai kesuksesan . orang yang memprogram dirinya tentu orang yang visioner karena dengan adanya tujuan di masa depan maka di butuhkan misi misi yang perlu di capai sehingga orang tersebut menjalankannnya dengan 3 komponen yang penting di atas yaitu merubah pola pikir, disiplin, berpikir positif

MENGEMBANGKAN DIRI
            Maksud dari mengembangkan diri adalah mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan dengan cara sendiri atau mandiri.orang yang memprogram diri tentu dia membutuhkan ilmu untuk menyelesaikan masalhnya . oleh sebab itu untuk menjadi orang yang memprogram diri perlu ada pengetahuan yang dia cari secara inisiatif sesuai kebutuhannya
Pengembangan diri menurut al Falaq arsendatama
“Dari sekian banyak pengertian mengenai pengembangan diri, saya ingin menyimpulkan bahwa pengembangan diri dimulai dari pengetahuan tentang:
1. Siapa diri kita
2. Apa yang kita mau dan tujuan kita
3. Apa yang kita punya untuk mencapai tujuan itu
Tiga hal ini menjadi peta dasar untuk pengembangan diri kita. Untuk mencapai apa yang kita mau kita harus tahu siapa diri kita dan apa yang kita punya untuk mencapai tujuan itu. Dari sana kita bisa menyiapkan diri dengan belajar, berusaha, dan bekerja. Pengembangan diri merupakan topik yang luas karena didalamnya ada manajemen waktu, personal goal setting, creative thinking, self healing, motivation, problem solving dan masih banyak lagi. Tetapi kita selalu kembali ke 3 hal diatas karena pengembangan diri merupakan proses yang harus terjadi di dalam DIRI SENDIRI, bukan orang lain. Artinya kita menciptakan kondisi baru di luar dengan melakukan perubahan di dalam diri sendiri. Di tulisan berikutnya saya akan membahas lebih detil apa saja yang terkandung dalam peta dasar pengembangan diri tersebut.”

  1. CARA MEMPROGRAM DIRI MENURUT SAYA
                Membangkitkan Motivasi untuk Mencapai Tujuan
    Kata motivasi semakin sering digunakan akhir-akhir ini. Baik itu di buku-buku populer, seminar-seminar atau lainnya, terutama dalam hal yang menyangkut pengembangan diri. Apa sebenarnya motivasi itu, dari mana dan kenapa perlu motivasi terutama dalam pengembangan diri? Bila anda mempunyai keinginan, maka anda perlu motivasi untuk memanifestasi keinginan tersebut. Hanya dengan afirmasi atau niat, tanpa motivasi, belum cukup untuk mewujudkannya.
    “Saya bermotivasi tinggi untuk memperbaiki diri sendiri” sebuah contoh kalimat yang digunakan untuk menaikkan motivasi pada diri kita sendiri, untuk sesuatu yang kita inginkan.
    Jadi apa sebenarnya motivasi itu ?
    Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Motivasi adalah sebuah energi pendorong yang berasal dari dalam kita sendiri.
    Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Energi pendorong dari dalam agar apapun yang kita inginkan dapat terwujud. Motivasi erat sekali hubungannya dengan keinginan dan ambisi, bila salah satunya tidak ada, motivasi pun tidak akan timbul.
                Banyak dari kita yang mempunyai keinginan dan ambisi besar, tapi kurang mempunyai inisiatif dan kemauan untuk mengambil langkah untuk mencapainya. Ini menunjukkan kurangnya enrgi pendorong dari dalam diri kita sendiri atau kurang motivasi.
                Motivasi akan menguatkan ambisi, meningkatkan inisiatif dan akan membantu dalam mengarahkan energi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. Dengan motivasi yang benar kita akan semakin mendekati keinginan kita.
    Biasanya motivasi akan besar, bila orang tersebut mempunyai visi jelas dari apa yang diinginkan. Ia mempunyai gambaran mental yang jelas dari kondisi yang diinginkan dan mempunyai keinginan besar untuk mencapainya. Motivasilah yang akan membuat dirinya melangkah maju dan mengambil langkah selanjutnya untuk merealisasikan apa yang diinginkannya.
                Lakukan apapun dalam pengembangan diri anda dengan motivasi, baik itu karir, hubungan, spiritual, pekerjaan, menulis, memasak, membeli rumah, mendapatkan pacar, mengajar anak atau apapun. Motivasi ini akan ada, bila ada visi yang jelas dari apa yang anda akan lakukan, mengetahui apa yang akan anda lakukan dan percaya akan kekuatan yang ada pada anda sendiri. Ia akan merupakan kunci sukses dari apapun yang anda lakukan

10 Kebiasaan Pribadi Sukses
Adapun esensi dari kesepuluh kebiasaan pribadi sukses ini adalah:
 1. Berusaha Mencapai Keunggulan usaha yang terus-menerus untuk meraih prestasi dalam hidup pada tiga bidang utama: konsisten meningkatkan kualitas iman dan hubungan kepada Allah SWT, konsisten meningkatkan kualitas profesionalisme, spesialisasi, produksi, kapabilats dan efektifitas dalam kerja dan profesi Anda dan konsisten dalam meningkatkan kualitas hubungan-hubungan positif Anda dengan orang lain.

2. Menentukan Tujuan menentukan tujuan-tujuan hidup Anda (tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek).

3.Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan Anda dalam program-program kerja dan jangka waktu tertentu (timing) yang bisa dijalankan.

4. Menyusun Prioritas menentukan mana yang harus dilakukan pertama, kedua dan seterusnya, mana yang terpenting kemudian yang penting dari tujuan-tujuan, tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban dalam hidup ini.

5. Konsentrasi memberikan perhatian terhadap tugas dan tanggung jawab atau kerja yang ada dihadapan Anda dan langsung mengerjakannya tanpa menunggu-nunggu lagi. Sebagaimana juga memfokuskan perhatian dalam spesialisai, bidang atau keahlian yang Anda yakinin bisa berprestasi dan kreatif dalam bidang tersebut.

6. Manajemen Waktu memanfaatkan waktu yang ada dan menggunakannya sebaik-baiknya untuk mengembangkan keahlian-keahlian dan potensi kita agar tercapai tujuan-tujuan penting yang kita cita-citakan.

7. Berjuang Melawan Diri Sendiri usaha yang terus-menerus untuk mengalahkan ego, menundukkan nafsu, mengarahkannya dan membiasakannya menghadapi tanggung-jawab dan resiko-resikonya, serta sabar dan teguh dalam prinsip-prinsip, nilai-nilai dan beberapa kewajiban agar tercapai kehidupan mulia yang kita idam-idamkan.

8. Keahlian Berkomunikasi kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Bertujuan untuk memberikan pengaruh yang positif dalam hidup mereka dan supaya bisa hidup bersama mereka dalam suasana saling menghargai dan akhlak yang mulia.

9. Bepikir Positif melihat dari sisi positif dalam semua hal, manusia dan peristiwa. Juga berpikir dengan cara yang didominasi unsur positif, prasangka baik, optimis dan melupakan sisi-sisi yang jelek.

10. Seimbang berpikir dan bertindak dengan cara yang seimbang dalam hidup kita. Jangan sampai satu sisi lebih dominan dari sisi-sisi yang lain.

KESIMPULAN
Dalam memprogram diri dibutuhkan keinginnan besar dan perubahan diri sendiri yang besar sehingga tujuan dan keberhasilan sukses diraih. Dengan kebiasaan yang kurang yang bermanfaat sebaiknya di tinggalkan karena mengganggu visi anda menjadi sukses selain itu terdapat lima komponen cara menuju sukses menurut saya
Menurut saya :
- Berpikiran positif
- Mengubah pola pikir
- Disiplin
- Visioner
- Mengembangkan diri
Menurut otaku.net
- Berpikiran positif
- Membiasakan kebisaan sukses
- Mengembangkan Motivasi diri
      Dalam diri manusia terdapat IQ,ESQ dan EQ dalam memprogram diri manusia. Harus meningkatakan kecerdasan tersebut .untuk meningkatkan kecerdasan tersebut harus melakukan cara seperti yang disebutkan di atas oleh sebab itu dalam mengatasi semua masalah dan misi untuk mencapai tujuan yang terpenting dari semua itu Adalah Emotional Intelegence dan ESQ karena kedua tersebut 80% menetukan seseorang sukses
      Emotional Intelligence (pengendalian emosi)
Selama ini para orang tua memberikan banyak perhatian pada IQ (Intelligence Quotient). IQ diasosiasikan dengan kepandaian yang diwujudkan dalam kepandaian anak di sekolah. Khususnya kepandaian dalam ilmu pasti. Hal lain yang dulu juga diyakini orang adalah IQ yang berlaku umum. Jadi anak-anak yang ber-IQ diatas 120 lebih mudah untuk bisa mengambil jurusan yang ia minati di perguruan tinggi. Dari kedokteran sampai sastra. Bahkan seakan akan sudah diramalkan dia bakalan sukses sebagai apa saja, dari birokrat sampai pengusaha.
      Memang selama 20 tahun terakhir ini ditemukan bahwa ada peningkatan skor IQ sebanyak 20 poin (shapiro, 1997). Kenyataan ini memperlihatkan bahwa orang tua dan masyarakat berhasil meningkatkan kemampuan anak secara kognitif. Namun ternyata IQ saja tidak cukup. Kita banyak melihat contoh di masyarakat, orang dengan prestasi di sekolah biasa saja bisa menjadi orang yang sangat sukses, ataupun sebaliknya akhir akhir ini banyak contoh terjadi juga penurunan kualitas dalam masyarakat seperti dengan banyaknya kasus kriminalitas, drop out sekolah, penyalahgunaan narkoba pada anak dan remaja. Keadaan ini menunjukan bahwa IQ yang tinggi, yang ditunjukan dengan peningkatan skor IQ, tidak cukup untuk bekal anak dalam menghadapi kehidupannya. Skor IQ meninggi ini disertai dengan menigkatnya kesejahteraan anak anak tersebut.
      Di tahun 1990 (dalam papalia 2004) dua orang psikolog Peter Salovey dan John Maye menciptakan istilah baru yaitu Emotional Intelligence atau kecerdasan Emosi (EI). Kecerdasan Emosi menurut kedua psikolog ini adalah kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi. Kemampuan ini dianggap sebagai komponen penting dalam tingkah laku yang cerdas. Istilah EI ini kemudian dikembangkan oleh Daniel Goleman dari berbagai penelitian yang dilakukannya, ia menemukan bahwa orang-orang yang sampai pada posisi puncak umumnya mempunya EI yang baik.
Emotional Intelligence memainkan peran yang amat penting bagi seseorang untuk dapat menerapkan pengetahuan yang ia miliki. Dengan EI yang baik, seseorang akan dapat bekerja secara efektif dalam tim, mengenali dan berespon terhadap perasaan diri dan orang lain secara tepat serta dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain (Cadman & Brewer, 2001 dalam Papalia, 2004). Lebih lanjut lagi EI amat   mempengaruhi hubungan personal dan kemampuan manajemen stress (Cherniss, 2002 dalam Papalia, 2004). Jadi pada dasarnya EI yang baik akan memberi ruang gerak lebih besar bagi IQ untuk tumbuh maksimal. Seperti tercantum pada point ke-dua dari opini Mayer & Salovey tahun 1997. “EI dapat mengatur secara sadar sehingga mampu memajukan pertumbuhan emosi dan Intelektual umum” anak yang emosinya stabil akan lebih mudah berkonsentrasi dan berpikir logis, mampu memotivasi dirinya untuk fokus pada aktivitas yang konstruktif dan membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar.
Emotional Spiritual Quotient (ESQ)
      ESQ yaitu Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual.
Manfaat yang bisa di dapat adalah tercapai nya keseimabangan antara hubungan Horizontal (manusia dengan manusia) dan Vertikal (manusia dan Tuhan).
Tujuannnya adalah agar kita lebih giat beribadah, lebih bisa bersyukur dan tidak memandang sebelah mata atas ciptaan-ciptaan dan anugrah yang telah diberikan kepada kita.
      Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak. Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan? (Quran 55: ar-Rahman 37-38)
Apakah sholat saya lebih rajin, ibadah saya lebih khusyu? Hmm.. jujur nggak juga, tapi satu hal yang tertanam hingga kini yaitu berubahnya perspektif saya dalam memandang Islam dan Allah SWT. Islam yang secara tradisional identik dengan budaya timur tengah dan bahasa arab, menjadi suatu keagungan ajaran yang universal dan relevan dengan ilmu pengetahuan kuantum yang bahkan masih belum terjamah pemikiran manusia.
      Memang, kebanyakan materi agama Islam yang saya dapat sedari kecil, hanyalah sebatas ajaran aturan teknis beribadah atau cerita kejayaan Islam masa lampau tanpa kupasan/diskusi yang lebih dalam tentang esensi ibadah/cerita tersebut; seperti ini dosa, ini wajib, dan itu sunnah, baca doa ini baca doa itu agar sampai hajatnya, sholat khusyu dengan lafal bahasa arab yang sempurna, habis waktu untuk hal-hal di permukaan saja tanpa sempat menyentuh kalbu dengan cahaya Islam yang sebenarnya. Bisa dimengerti karena terbatasnya lingkup pergaulan dari guru kita tersebut dan latar belakang pendidikan yang seadanya, namun kita harus tetap menghargai dan berterimakasih kepada semua yang telah memberikan kita pelajaran tentang agama karena tidak semua orang mau menjadi guru agama/mengaji.

Referensi :

noshagustinugraha.wordpress.com/2011/10/20/program-diri-2/
      http://monaliasakwati.blogspot.com/2011/06/perbedaan-ilmu-dengan-pengetahuan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar